Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar
Sumber foto: www.pinktravelogue.com

Sabtu, 22 Februari 2025 saya mengikuti acara Mini Talk Show bertema Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Kurangi Sampah, Maksimalkan Manfaat! yang merupakan salah satu rangkaian dari acara Tukar Baju dari komunitas Zero Waste Indonesia. 

Ada 3 narasumber yaitu Irene Komala (Content Creator @pinktravelogue ), Shifa Nuraini Khairi (Corporate Communication @donasibarang), dan Tiara Laraswati (Program Coordinator#TukarBaju, Zero Waste Indonesia) Dimoderatori oleh Fanani dari #TukarBaju

Tukar Baju sendiri sudah berjalan mulai tahun 2019 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang apa yang kita pakai sehari-hari termasuk salah satunya adalah pakaian bisa menjadi sampah. 

Nah, daripada pakaian yang ada di lemari langsung menjadi sampah padahal masih bisa digunakan, maka kenapa tidak saling bertukar saja dengan orang lain? Yang bertukar sama-sama untung punya "baju baru" dan yang lama bisa diperpanjang usia pakainya.

Jadi, kalo bosan dengan baju yang ada di lemari, nggak perlu baju baru. Namun, dalam bertukar baju pastinya ada ketentuan ya. Misalnya kondisi pakaian masih layak pakai,  tidak lusuh,  bersih, tidak bernoda, dan tidak ketinggalan zaman. Pakaian yang akan ditukarkan akan dicek dan dikurasi saat acara berlangsung.

Sedangkan Donasi Barang merupakan lembaga sosial bagi siapa saja yang punya permasalahan terhadap barang-barang yang sudah tidak terpakai di rumahnya. Mereka punya jargon adalah sisa-sisa tak selalu sia-sia. Jadi, barang di rumah yang sudah tidak terpakai lagi bisa diperpanjang usia dan manfaat barangnya. Caranya beragam, ada yang dikelola lagi, dijual, maupun disalurkan. 


Kenapa Fashion Berkelanjutan Itu Penting? dan Apa Dampaknya Buat Lingkungan?

Menurut Kak Tiara yang namanya sustainability itu berkaitan dengan jangka panjang. Dari proses pembuatan pakaian, barang, atau apapun juga mempunyai proses. Kalo kita memilih sesuatu dengan tidak bijak, pasti akan mempengaruhi berbagai isu. Mulai dari isu lingkungan, kemanusiaan, dll. 

Contohnya kejadian  di Pabrik Garmen Rana Plaza di Bangladesh tahun 2013 menewaskan 1000 karyawan lebih dan membuat bangunannya hancur. Ternyata pabrik tersebut juga bekerja di gedung yang ilegal dan sangat child labour, bayarannya juga tidak adil. Itu terjadi karena perusahaan hanya ingin mengeruk profit tapi tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan dan kualitas dari si pakaian yang dibuat. 

Sedangkan kalo kita memulai sebuah produksi baju atau barang dengan proses yang panjang, dipikirkan secara matang, dan memperhatikan berbagai aspek lingkungan, kemanusiaan, dan lain-lain, jadinya produk yang dihasilkan bisa lebih long lasting, perusahaan juga tidak semena-mena pada karyawan, lingkungan juga tidak akan rusak. Makanya sebaiknya yuk kita mulai untuk berkonsumsi secara berkesadaran. 

Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Sustainable and Minimalist, Why Not?


Kalo Kita Nggak Hidup Berkesadaran Akan Merugikan Diri Kita Sendiri dan Banyak Orang 

Coba bayangin kalo setiap apa yang mau kita beli kita turutin, dibeli semua, padahal kita gak tahu apakah beneran butuh atau cuma pengen aja, ujung-ujungnya barang yang kita beli bisa aja jadi mubazir, nggak kepake, dan jadi sampah. 

Rugi banget dari sisi finansial, uang kita habis buat beli yang nggak penting, belum lagi sampah dari produknya maupun packagingnya yang gak dipikirin bisa merugikan lingkungan. 

Untungnya ada NGO seperti Donasi Barang yang bisa membantu menyalurkan barang yang sudah tidak terpakai oleh pemilik sebelumnya. Donasi Barang sebagai yayasan nggak hanya memikirkan dari sisi kemanusiaan tapi juga dari lingkungan. Donasi Barang bermula hadir atas keprihatinan terhadap anak-anak autis yang dari keluarga prasejahtera. Donasi Barang bekerjasama dengan Rumah Autis untuk membantu mendapat terapi dan pendidikan. 

Kalo donasi uang mungkin hanya untuk memberikan uang saja. Namun, Donasi Barang juga memikirkan lingkungan yang lebih bersih dan semua yang terlibat mulai dari penerima manfaat, kita yang membantu mengelola, bahkan sampai yang pemberi barang juga Donasi Barang ingin mereka mendapat manfaat. 

Standar Kelayakan untuk yang Ingin Memberikan Barang ke Donasi Barang

Mini Talk Show Hari Peduli Sampah Nasional 2025 Kurangi Sampah, Maksimalkan Manfaat


Sebagai pemberi atau donatur kita perlu paham dulu barang yang mau diberikan ke Donasi Barang juga nggak bisa seenaknya dan akan disalurkan lagi ke orang lain untuk digunakan kembali. 

Jadi harus mindful dan bukan dijadikan sebagai sarana untuk 'membuang' barang yang sudah tidak diinginkan. Intinya sih pastikan barang yang ingin diberikan ke Donasi Barang itu masih layak pakai, tidak bernoda, tidak belel, tidak ada bolong, nggak kusam, tidak berbau, dll. 

Kurang lebih sama dengan aturan yang berlaku di program Tukar Baju ya yaitu:

Masih layak pakai dan bersih

Pakaian atau barang harus dalam kondisi tidak sobek, tidak berlubang, dan tidak bernoda. Pastikan sudah dicuci sebelum dibawa.

Bukan pakaian dalam atau baju tidur

Jika pakaian Donasi Barang dan Tukar Baju tidak menerima pakaian dalam (bra, celana dalam, lingerie) maupun piyama dan daster.

Tidak kusam, luntur, melar

Pastikan pakaian atau barang masih dalam kondisi bagus secara visual dan bentuk — tidak melar, luntur, atau terlihat usang.

Barang bisa dipakai ulang oleh orang lain

Sebaiknya Kapan Sih Kita Mendonasikan Barang Khususnya Pakaian?

Menurut Kak Tiara ada beberapa kriteria kapan kita perlu melakukan decluttering dan mendonasikan barang khususnya pakaian, yaitu:

1. Kalo pakaian atau barang yang ada di lemari sudah 3 bulan tidak terpakai.
2. Kalo ngerasa baju atau barang yang dipunya sekarang udah nggak muat lagi, atau kebesaran, bukan style kita, dan lain-lain. 
3. Baju atau barang yang dipakai itu lagi-itu lagi.

Tidak ada waktu khusus untuk melakukan deculttering dan donasi. Saat kita merasa sudah banyak barang dan tidak mmiliki tempat untuk menyimpan barang sebaiknya mulai lakukan decluttering sesuai waktu yang dimiliki. 

Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Mindful Consumption & Belajar Jadi Minimalis

Kalo Mau Pake Baju Baru saat Traveling, Salah Nggak Sih?

Sebagai travel content creator Kak Irene pasti sering berkunjung ke berbagai tempat dan saat berpergian ia sempat ada difase yang ingin selalu memakai baju baru ketika melakukan perjalanan. Apalagi untuk diposting di blog dan media sosial lainnya, rasanya ada rasa kurang percaya diri kalo menggunakan pakaian yang sama. 

Untungnya seiring berjalannya waktu Kak Irene belajar dan menyadari kalo nggak apa-apa pake baju yang sama,  karena kan tempat yang dikunjungi juga berbeda. Orang lain juga gak terlalu peduli kita mau pake baju baru. Justru yang orang penasaran adalah value dan pengalaman perjalanannya. Bahkan menurut gadis yang sudah punya 57k followers di Instagram ini dengan menggunakan baju yang sama terus bisa menjadi signature. 

Kak Tiara menambahkan jika setiap ia traveling pasti ada satu baju yang wajib dia bawa. Fun fact juga kalo yang sebenarnya selalu ingat kita pake baju apa itu justru kita sendiri bukan orang lain. 

Bagaimana Mengontrol Komen dari Netizen tentang Baju yang Dipakai Sama Terus?

Bagi Kak Irene yang merupakan content creator pasti ada aja yang memberi tanggapan kok pake baju itu lagi, tapi ia sekarang sudah tidak lagi memusingkan tanggapan orang lain. Malahan dia menchallenge diri sendiri kalo seberapa banyak dan berapa lama baju yang 
udah digunakan untuk traveling dan udah dibawa kemana aja. Itu sekarang yang lebih matters. 

Bagaimana Tanggapan Brand Fast Fashion yang Punya Program Sustainable Fashion?

Sekarang karena sustainability sedang naik daun, banyak brand fast fashion yang juga nggak mau ketinggalan untuk mengikuti tren tersebut. Berbagai cara dilakukan misalnya dengan menyediakan layanan perbaikan baju atau baju yang sudah tidak diinginkan oleh pengguna sebelumnya dari brand tersebut bisa diberikan kembali melalui drop box agar bisa didaur ulang oleh brandnya. 

Dan buat orang-orang yang belum memahami tentang sustainability dan dampak dari fast fashion mungkin akan berpikir, oh nggak apa-apa beli produk fast fashion, kan mereka juga ada program sustainability-nya.

Tanggapan dari Kak Tiara sendiri memang saat ini sustainability lagi digaungkan di berbagai bidang termasuk fashion. Makanya nggak heran kalo ada banyak brand pakaian yang juga menyelipkan gerakan ramah lingkungan pada produknya. 

Sebenarnya itu sah-sah aja, tapi sebagai konsumen kita harus pintar memilih dan memilah apakah program sustainability yang dijalankan memang untuk memperlambat laju produksi mereka atau hanya sekadar teknik marketing. 

Kita bisa cermati dari beberapa hal, misalnya apakah ada hasilnya dari baju yang mereka kumpulkan di drop box itu diolah jadi apa? bagaimana prosesnya? bajunya dikemanakan? apakah mereka terbuka tentang hal tersebut? 

Lalu cara memberi tahu orang terdekat untuk sebaiknya mengurangi membeli produk fast fashion lebih menekankan buat nggak membeli secara berlebihan. Namun, pastinya agak sulit ya ngasih tahu untuk tidak membeli sama sekali karena kan itu uang mereka. 

Mungkin kita bisa juga menyarankan untuk membeli pakaian yang terbuat dari bahan katun organik dan linen yang sudah terkenal ramah lingkungan. Bisa juga sambil mengingatkan tentang buyerarchy of needs. 

Baiknya, sebelum membeli, kita tuh tanya ke diri sendiri, kenapa sih harus beli baju itu? Utamakan pake yang ada di rumah, lalu kalo gak ada bisa pinjam, tukar, atau thrifthing, bikin, atau pilihan terakhir baru beli. Jadi, membeli tuh jadi opsi paling akhir. 

Nggak ada salahnya juga sih buat memberi tahu sedikit tentang fakta fast fashion seperti dalam pembuatannya biasanya fast fashion itu mempekerjakan anak di bawah umur tanpa bayaran yang layak dan tidak diberikan fasilitas yang baik. 

Namun, perlu diingat, sebagai teman atau saudara kita hanya cukup memberi tahu dengan baik tanpa harus terkesan menggurui. Setidaknya kita sudah berusaha dan biarkan mereka yang memilih. 

Kak Syifa menambahkan, bisa juga diperkenalkan tentang metode one in one out. Jadi kalo membeli satu baju harus ada satu baju yang keluar. Baju yang dikeluarkan bisa diberikan ke saudara, dijual, atau didonasikan yang jelas jangan dibuang ya. Dengan begitu isi lemari nggak menumpuk dan nggak jadi sampah juga. 

Yang perlu diingat, kita nggak bisa kontrol apa yang orang jual, tapi kita bisa kontrol apa yang kita beli. 

Sebelum Beli Baju Coba Pikirkan Ini Dulu

Sebelum membeli baju baru biasanya Kak Irene memikirkan beberapa hal seperti:

1. Kira-kira beneran butuh nggak ya beli baju baru?
2. Kira-kira bisa dipake berapa lama?
3. Bisa dipake dioccasion apa aja?
4. Bisa versatile nggak ya?

Dengan menanyakan hal-hal tersebut, ia bisa lebih mengontrol keinginannya untuk belanja berlebihan. 

Bagaimana Caranya Melepaskan Barang Sentimentil agar Bisa Diperpanjang Usia Pakainya?

Ada pertanyaan menarik di sesi kemarin dari salah satu peserta yaitu Kak Putri. Dia bertanya bagaimana caranya bisa melepaskan atau mengikhlaskan barang-barang milik ibunya untuk dimiliki orang lain agar bisa diperpanjang usia pakainya? Karena Kakak Putri ini sampai sekarang belum bisa merelakan barang milik ibunya karena penuh kenangan, tapi ia tahu kalo didiamkan begitu saja malah akhirnya jadi sampah. 

Kak Syifa menyarankan untuk menanyakan ke diri sendiri dulu apakah kita ikhlas memberikan barang milik orang tersayang untuk dimiliki orang lain? Karena bagaimana pun juga kita harus ikhlas merelakan barang tersebut agar yang menerima juga berkah. 

Kedua, selalu ingat manfaat dari memberikan barang ke orang lain itu bisa memperpanjang usia dan manfaat barang tersebut. 

Itu dia beberapa insight yang didapat dari Mini Talk Show dari komunitas Zero Waste Indonesia yang saya ikuti. Banyak sih perspektif baru yang saya dapatkan, semoga kamu yang membaca juga bisa dapat ilmu baru ya dari postingan ini. 



  • 0 Comments

Instagram BBBBook Club

Weekend 15 Februari lalu saya mengikuti webinar yang diadakan oleh BuIbu Baca Buku Book Club (BBBBook Club) yang mengangkat tema "Menyambut Ramadan dengan Keberlanjutan." Selain tema, saya juga makin tertarik dengan narasumber yang diundang yaitu Ibu DK Wardhani. 

Saya yakin buat teman-teman yang sudah menerapkan zero waste di kehidupan sehari-hari pasti sudah familiar dengan ibu Dini (sapaan ibu DK Wardhani). Soalnya ibu Dini adalah salah satu penulis yang bukunya selalu jadi panduan untuk pemula yang mau mempelajari soal gaya hidup minim sampah. 

Ngomongin apa aja? 

Di bulan ramadan potensi-potensi konsumsi berlebihan apa aja sih dan apa yang bisa kita lakukan. Serta ada gak sih hubungannya pola konsumsi kita dengan perubahan iklim. 

Narasumber: DK Wardhani (Penulis buku, pegiat komunitas, dan gaya hidup berkelanjutan yang juga seorang ibu dari 2 anak kembar dan 7 tahun menjalani home schooling. Lulusan arsitek ITB ) dan Romauli Panggabean (Knowledge Generation Lead) Koalisi Sistem Pangan Lestari, dipandu oleh Rewina Ika Pratiwi (BBBBook Club). 

Koalisi sistem pangan lestari merupakan bagian dari Food and Land Use Coalition (FOLU) yang merupakan inistif global yang bekerjasama dengan para mitra guna mentransformasi sistem pangan dan tata guna lahan dunia melalui penyusunan solusi berbasis science dan aksi kolektif. Indonesia jadi salah satu negara pelopor inisiatif ini. Bekerjasama dengan kolumbia, cina, india, Australia, negara nordik lain dan inggris.

WRI (World Resource Institute Indonesia) berperan sebagai sekretariat yang bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan ini dan juga kerjasama kolaboratif antara para pemangku kepentingan di Indonesia. 

Food Waste yang Bisa Kita Hasilkan di Bulan Ramadan 

Bu Diah menemukan sebuah artikel menarik dari Imam of the Albanian Australian Islamic Society yaitu  Dr Bekim Hasan Beliau menyampaikan kekhawatirannya ketika puasa tiba, maknanya jadi bergeser yang harusnya menjadi bulan puasa atau fasting menjadi feasting atau bulan berpesta.

Memang pastinya suka cita saat menyambut ramadan, tapi terkadang berlebihan jadi kita kehilangan inti dan makna apa sebenarnya bulan ramadan itu. Jadi, yuk di bulan ramadan kali ini kita mengembalikan lagi niatnya apa makna ramadan itu. 

Sejak kita kecil diajarkan yang namanya puasa itu identik dengan menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu. Jadi, harusnya kita itu kembali lagi memaknai fasting itu apa dan apa itu menahan diri. Jangan sampai terjebak.  

Baca juga: Climate Literacy for Mothers: Pemimpin Hari Ini, Penentu Masa Depan Anak-Anak Kita

Menurut pengamatan Bu DK Wardhani, orang Indonesia punya mentalitas takut kekurangan. Jadi, mau memuliakan tamu pasti dilebihkan. Jadi, misalnya mau ngundang 10 orang, kita bikin menu untuk 15 orang. 


Sampah Naik saat Bulan Puasa, Kok Bisa? 

Data dari DLH, di bulan Ramadan sampah meningkat hingga 20 persen. Sampah terdiri dari campuran makanan dan kemasan. 

Namun, ternyata fenomena kenaikan jumlah sampah saat ramadan ini bukan cuma terjadi di Indonesia saja. Di negara lain seperti di Uni Emirat Arab, Malaysia, maupun negara-negara msulim lainnya. Salah satu sebabnya karena mungkin semangat menyambut ramadan dan banyak orang yang berlomba-lomba untuk memberikan seeprti menu buka puasa, sedekah makanan, mentraktir untuk masjid, di jalan, dll. 

Kenapa hal ini bisa terjadi? padahal di Al-quran juga diingatkan jangan kamu hambur-hamburkan harta kamu secara boros. Karena pemborosan adalah saudara setan. Sampah itu adalah jejak setan, karena yang menghambur-hamburkan dan berlebihan itu adalah setan.  

Kita harus lihat bahwa sampah kita itu harta. Plastik misalnya botol air mineral banyak yang gak tahu kalo plastiknya asalnya dari minyak bumi dan dieksplorasi di lepas pantai untuk mendapatkan minyak bumi yang kemudian kita jadikan botol, padahal botolnya cuma dipake sekali. Alangkah borosnya kita. 

Ada Fatwa MUInya 



Saya baru tahu lho kalo ternyata (Majelis Ulama Indonesia) MUI sejak 2014 sudah mengeluarkan Fatwa tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti dilarang mubazir, dilarang israf, menyia-nyiakan harta, barang dan dilarang berlebih-lebih, mendaurulang barang yang masih bisa digunakan. Kayaknya sih sosialisasinya kurang kenceng kali yaa, makanya gak semua orang tahu akan Fatwa ini. 

Peristiwa TPA Leuwigajah Jadi Salah Satu Ledakan  Sampah Terbesar di Dunia 

Buat yang belum tahu, pada 21 Februari 2005, di TPA Leuwigajah, Jawa Barat pernah terjadi peristiwa ledakan dan longsor akibat becampurnya gas metana dan sampah lainnya. Akibatnya 157 orang meninggal dan 2 wilayah hilang dari peta karena tertimbun sampah. 

Dari peristiwa tersebut kita perlu menyadari bahwa ternyata dari sampah yang kita hasilkan bisa mencelakai orang lain. Nabi Muhammad SAW sendiri itu mengingatkan bahwa tidak boleh ada bahaya dan membahayakan orang lain. 

Kita itu diingatkan bahwa menyingkirkan gangguan di jalan adalah salah satu cabang keimanan. Jadi, ayo kita amalkan yang kita bisa. Menyingkirkan gangguan di jalan saja sudah bagian dari keimanan, apalagi kalo tidak menghasilkan gangguan, itu akan lebih lagi nilainya. 

Sampah adalah Sisa Konsumsi Manusia yang Tidak Terkelola 

Jadi, ketika mengganti kata-kata sampah dengan sisa konsumsi manusia ternyata banyak orang lebih paham. Berarti kalo kita mengonsumsi ini tidak bersisa tidak akan ada sampah ya. Kalo kita ganti kata sampah dengan sisa konsumsi, bayangan kita jijik, bau, dan ingin menyingkirkan akan jauh berkurang ketika kita menggunakan kata sisa konsumsi. 


Kiat Ramadan Hijau 

Yang bisa dilakukan: 

1. Melakukan cegah, pilah, olah sisa konsumsi di rumah tangga kita. Kalo belum menjadi habits, ramadan kali ini bisa menjadi momen baik buat belajar dan mengubah habit kita. Karena bulan ramadan itu kan bulan pelatihan, bulan untuk melatih kebiasaan baru. 
2. Kita latih semua anggota keluarga kita untuk menghabiskan makanan yang dikonsumsi. Meski terdengar sepele, tapi bisa menjadi struggling untuk ibu2 yang anaknya GTM. Tapi, solusinya perlu kita sesuaikan lagi menunya, porsinya, waktunya diatur, dan jangan dipaksa. 

Mungkin bisa kalo bulan ramadan masaknya cukup 1 atau dua jenis masakan aja. Misalnya sayur bening dan tempe/tahu saja agar gak ribet. Karena waktunya mau dipake buat yang lain yang lebih produktif untuk ibadah, dll. Jadi nggak terjebak dengan menghamburkan atau masak kebanyakan. 

3. Menghemat air saat berwudhu dan mandi juga sangat penting untuk diingatkan. Perlu diingat 97% air di bumi kita ini adalah air asin atau air laut. Hanya 3 persen air tawar, dari 3 persen air tawar, 2 persennya adalah es di kutub. Jadi, manusia ibaratnya rebutan 1 persen air untuk digunakan sehari-hari.

Kalo kita wudhu dan mandi masih boros air coba deh bayangkan banyak orang yang susah mendapatkan akses air. Air kan juga dipake untuk kebutuhan petani seperti menanam.  Air memang bisa diperbaharui, tapi memerlukan waktu lama untuk bisa menjadi air yang bersih dan layak pakai. 

Wudhu 1 mud

4. Hemat energi listrik. Perlu diketahui kalo listrik kita itu mayoritas masih berasal dari batu bara. 

5. Belajarlah mengompos dan bercocok tanam. Karena dengan mengompos itu adalah salah satu cara yang indah dan sangat membangkitkan rasa syukur. Karena apapun dari tanah bisa kembali ke tanah lagi. Ini adalah salah satu nikmat Allah untuk manusia. 

6. Pasang Penanda Area Minim Sampah ketika kita ingin melakukan buka puasa minim sampah di luar rumah. Kita bisa berkoordinasi dengan RT/RW dan warga sekitar. Contoh dengan banner yang guna ulang. Sebaiknya tidak ada tahun hijriahnya biar bisa dipake ulang. 

7. Mulai gerakan sedekah sampah berbasis masjid. Dengan begitu DKM bisa diilibatkan dan DKM nanti juga bisa menapatkan kas dari donasi sampah. 

8. Menyediakan tempat sampah terpilah. Tapi ini perlu dimulai dari diri kita sendiri dulu di rumah baru bisa nular ke yang lain. 

9. Sediakan takjil yang minim sampah 

10 Peminjaman wadah untuk ifthar di masjid. Untuk cara ini pemilik bisa memberikan aturan, misalnya saat dikembalikan dalam keadaan bersih dan harus dimasukkan dalam boks sebelumnya. 

11. Siapkan air isi ulang untuk berbuka. Sistem ini harus ada orang yang piket untuk mencuci gelas agar gelas tidak kehabisan. 

12. Berikan pesan hijau di setiap hantaran kita. Isinya bisa apa saja yang mengingatkan untuk minim sampah. Misalnya : wadah ini bisa digunakan kembali, habiskan makananmu, ayo sayangi bumi. 

13. Paket sehat ramadan yang isinya sayuran, protein mentah, telur, dll menjadi pilihan bagus daripada memberikan sembako yang isinya ultra process food. Bisa dilakukan dengan yang datang bisa pake wadah sendiri.

14. Berikan donasi minim sampah misalnya buah-buahan minim sampah.

15. Hantaran dan zakat fitrah. 

16. Sholat Ied yang bersih, syahdu, dan indah


Mulailah dari apa yang kita bisa. Jangan merasa wah itu terlalu tinggi, karena pasti ada 1 atau dua hal yang bisa dilakukan. 


  • 0 Comments





 

  • 0 Comments

Apa benar perempuan dan anak-anak jadi yang paling rentan terkena dampak buruk dari adanya perubahan iklim? Jawaban dari pertanyaan tersebut saya dapatkan dari mengikuti webinar "Sustainable Futures : Young Woman Leading Climate Action" yang diadakan oleh komunitas Women's Empowerment Indonesia (WEI). 

Dalam webinar tersebut mengundang  Aeshnina Azzahra Aqilani aktiviis muda Indonesia yang sering dijuluki sebagai Greta Thunberg-nya Indonesia. Pada tahun 2019 ia bersama rekan-rekannya membuat komunitas River Warrior Indonesia. 

Nina juga pernah menulis surat yang dikirim langsung ke para pemimpin negara khususnya Eropa. ia juga pernah menjadi pembicara pada Plastic Health Summit 2021 di Amsterdam. Di 2024 ini Nina juga diundang pelaksaann dalam konferensi PBB dalam bidang lingkungan yaitu di Sesi keempat Komite Perundingan Antar Pemerintah (INC-4) di Ottawa Kanada. 

Sungai Dijadikan Tempat Sampah Oleh Banyak Orang

Dari sejak dulu, sungai sudah dianggap tempat sampah oleh banyak orang. Padahal sungai sebagai sumber kehidupan, minum dan mandi di Sungai. Sayangnya industri dan masyarakat sering sekali membuang sampah dan limbah ke situ, tapi pemerintah seakan diam saja dan tidak memprioritaskan masalah sungai.

Apa Hubungannya Perubahan Iklim dan Plastic Sekali Pakai?







Ternyata pembuatan plastik sendiri dari awal sudah menimbulkan banyak masalah. Seperti yang kita tahu pembuatan plastik dari minyak bumi yang diekstraksi untuk membuat plastilk sudah banyak menghasilkan gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Ekstraksi membutuhkan banyak sekali tenaga, energi, dan gas. Itu semua menghasilkan polusi dari pengambilan minyak bumi.

Plastik 99% terbuat dari minyak bumi, lho dan di dalamnya juga mengandung racun serta zat adiktif. Untuk membuat berbagai macam plastik, minyak bumi dicampur dengan banyak sekali zat racun kimia. Yang sudah diketahui sekarang cuma sekitar 6000 racun. Faktanya racun untuk membuat plastik ada lebih dari 10.000.

Di dalam 1 plastik ada puluhan ribu racun dan plastik tersebut kita konsumsi sehari-hari dengan cara kita pakai minum, makan, dari baju yang kita gunakan dan lain-lain. Jadi, dari awal diekstraksi, lalu  diproduksi, dicampur dengan racun-racun, dicetak,  dijual, dan akhirnya dibuang.

Dari proses pembuatan hingga akhirnya plastik dibuang akan menyebabkan kerusakan keseimbangan alam dan memberikan dampak bagi kita manusia.

Belum lagi ketika sampah dibakar, kandungan racun yang ada di dalam plastik akan lepas ke udara. Udara dihirup oleh manusia dan hewan, jadilah racun-racun masuk ke tubuh kita dan ke hewan yang kita konsumsi.

Saat membakar plastik,  proses tersebut akan melepas dioksin. Dioksin dianggap sebagai polutan abadi karena dia nggak akan hilang, nggak akan terurai, dan akan terus ada di udara, air, dan tanah, selamanya akan ada di tubuh dan paru-paru kita. Membakar plastik juga bisa melepas racun yang menyebabkan kanker payudara. 

Contoh nyata kalo kandungan dioksin itu nggak akan hilang adalah tragedi agent orange di Vietnam. 

Daur Ulang Bukan Solusi 

Nah ini nih yang baru saya tahu, faktanya secara global sampah yang bisa didaur ulang cuma 9% dan kebanyakan sampah yang didaur ulang gak upcycle. Misalnya selama ini yang kita tahu recycle itu kayak dari sampah botol direcycle jadi botol lagi. Sama kualitasnya. 

Faktanya itu terjadi cuma 2% aja. Yang lainnya kebanyakan di-downcycle, jadi dari botol dijadikan plastik kresek, dari kursi dijadikan sedotan. Jadi kualitasnya menurun dan harga jualnya juga murah banget. Recycle ini bukan sesuatu yang diprioritaskan. 

Kita bisa lihat dari zero waste hierarchy kalo urutannya adalah reduce, reuse, recycle. Recycle-nya terakhir dan yang harus kita utamakan adalah reduce dan reuse. Bahkan di negara maju, mereka nggak mau me-recycle sampahnya sendiri. Akhirnya mereka mengirimkan sampah mereka ke negera berkembang seperti di Indonesia untuk didaur ulang.

Baca juga: Dari Diri untuk Bumi: Refleksi Perjalanan Merawat Lingkungan Pascahari Bumi

Perempuan Paling Banyak yang Terdampak Perubahan Iklim



Dari sampah plastik bisa menyebabkan kerusakan pada kesehatan perempuan. beberapa di antaranya  ada kanker, mengganggu imun, gagal janin, keguguran, reproduksi, endokrin sistem. Dalam plastic itu ada racun namanya Endocrine Disrupting Chemicals (EDCs) yang bisa membuat perempuan jadi rentan karena racun ini menyerang reproduksi dan hormon. 

Sekarang banyak anak 4 SD yang sudah haid, bisa aja ini disebabkan karena terlalu banyak terpapar EDC ini. Kalo dulu sih saya menstruasi setelah lulus SD usia 12 tahun. Masih normal lah ya. 

Mikroplastik

Mikroplastik adalah pecahan-pecahan dari plastik. Kalo gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan sampah plastik. Tapi bentuknya nggak sempurna, berubah menjadi pecahan kecil-kecil. 

Bahayanya kalo mikroplastik sudah lepas ke lingkungan, misalnya kita buang botol plastik ke sungai, lalu terkena panas matahari, terbawa arus, angin, terbentur benda di sungai, faktor usia juga dia udah lama di sungai, nah plastik akan menjadi mikroplastik. 

Mikroplastik ini akan menyerap polutan-polutan yang ada di sekitar dia seperti magnet. Kalo di sungai misal, ada detergent, limbah industri, logam berat, itu semua nempel dan terikat ke mikroplastik. 

Sedangkan ikan tinggal makan aja tuh mikroplastik yang masuk ke lautan. Ketika mikroplastik masuk ke tubuh ikan, racun di mikroplastik akan lepas semua di tubuh ikan. Racun akan menyebar ke daging-daging ikan.

Mikroplastik sudah ada di feses, di pembuluh darah, di otak, di ASI, di plasenta. Mikroplastik kalo udah masuk ke tubuh bisa menurunkan IQ dan respon imun pada anak. Kelompok yang paling rentan terkena polusi adalah perempuan dan anak-anak. Mengganggu fungsi hormon, memicu diabetes, dan autism. 

Mikroplastik dapat mengendap dan menyebabkan iritasi pada organ kita, menaikkan kolesterol dan memicu obesitas, dan menahan distribusi darah ke organ tubuh, menyebabkan batekri infeksius, menurunkan kualitas dan jumlah sperma hingga kanker prostat, mempercepat menstruasi, menopause, menurunkan kesuburuan, dan mengganggu kehamilan. 



Yang kiri atas adalah fragmen yang keras dari botol, ember, yang bawah itu filamen bentuknya lembaran kayak kresek, yang kanan bawah itu adalah fiber dari baju kita (Poliester, nilon, spandek adalah bahan yang terbuat dari plastik). Bahan-bahan ini kalo kita cuci, terkena panas matahari, bergesekan itu akan lepas mikroplastiknya. Makanya, disarankan membeli pakaian dari bahan katun.

Yang kanan atas, itu pellet atau microbeads itu ada di dalam skincare, odol, body scrub, handsanitizer, sengaja diciptakan industri. Mikroplastik itu bisa menyerap masuk ke dalam tubuh kita.

Apa Solusi yang Efektif?

Menggunakan aplikasi Beat The Microbead

Aplikasi ini bisa mengscan komposisi skincare dan produk kulit lainnya untuk mendeteksi kandungan mikroplastik di dalamnya. Nina menyarankan untuk menginstal aplikasi ini agar bisa memudahkan kita mengecek apa saja brand yang ternyata mengandung mikroplastik. 

Close The Tap

Jadi, selama ini produksi plastik itu gambarannya kayak keran air yang terus mengalir terus sampai banjir sampai tumpah-tumpah. Meskipun ada daur ulang, beach clean up, ecobrick sama kayak kita ngepel air kerannya yang banjir. Emang membersihkan, tapi gak efektif karena hanya akan membuat kita terus menerus membersihkan sampai tiada akhir, akan kotor lagi dan lagi. Jadi percuma.

Jadi yang harus diprioritaskan adalah close the tap. Yang perlu kita dorong adalah pemerintah dan produsen untuk mengurangi atau membatasi produksi plastic sekali pakai.

Sesuai dengan zero waste hierarchy, yang pertama pemerintah dan produsen untuk redesign atau pelarangan. Konsumen- mengurangi penggunaan sekali pakai, reuse menggunakan bahan yang layak digunakan seperti kaca dan stainless.

Mengolah sampah organic. Sampah terbanyak orang Indonesia adalah organik. 70 persen sampah kita adalah organik. Kita sebagai  masyarakat bisa mengolah organik sendiri dengan mengompos. Sebaiknya setiap rumah itu mulai memisahkan sampah organik, anorganik, dan e-waste. Ini adalah cara simple yang bisa dilakukan.

Zero Waste Itu Bukan Tidak Sama Sekali Menghasilkan Sampah

Banyak yang salah mengartikan kata zero waste. Yang dimaksud dari kata-kata ini adalah kita berusaha mengurangi sampahnya, karena pada dasarnya memang tidak mungkin manusia tidak menghasilkan sampah sama sekali.  Nina merekomendasikan untuk jajan menggunakan wadah yang dari besi atau kayu.

Emang kalo pake wadah guna ulang kadang bikin orang malas untuk membawanya, dan langsung mencucinya, tapi ini adalah habit yang sangat bermanfaat untuk jangka panjang. Lakukan dari diri sendiri, lakukan sekarang, dan lakukan secara terus menerus. 

Kenapa itu penting? Semua orang berhak tinggal di lingkungan yang bersih, sehat, kita berhak menghirup udara bersih, minum air yang bersih, bermain disungai, pantai yang indah. Jadi jangan sampai hak kita dirampas oleh produsen dan pemerintah yang kurang tegas atau siapa pun yang hanya memikirkan profit tanpa planet.

Tantangan Menjadi Aktivis Lingkungan

Plastik itu nggak kita rasakan dampaknya secara instan, beda kayak sakit batuk misalnya hari ini kita minum es, besok langsung batuk. Dampaknya sangat lama bisa tahunan dan mematikan. Sedangkan para aktivis lingkungan ini hidup seperti minoritas di mana belum banyak orang yang aware akan lingkungan. 

Jadi, tantangannya adalah mengedukasi orang-orang akan bahaya plastik, tapi plastik masih terus menerus diproduksi. Namun, menurut Nina, cara ampuh buat menginfluence orang adalah dengan mencontohkan terus.

Peran Orang Tua Nina Mengencourage dan Menginfluence untuk Berani Speak up, Bikin Organisasi, dan Action.

Masuk ke sesi QnA saya menanyakan peran orang tua Nina, bagaimana cara parenting-nya. Ternyata Nina ini adalah anak dari Prigi Arisandi seorang aktivis lingkungan dan biologist. Beliau juga founder dari Ecoton Foundation yang merupakan organisasi konservasi yang peduli dengan permasalahan sungai di Indonesia. Ibunya pun sama juga aktivis lingkungan dan biologist.  

Dari Nina belum sekolah selalu dibawa ke sungai, gunung, hutan, dan oantai untuk melakukan penelitian. Orang tuanya juga selalu mendidik dengan cara lead by example, tunjukkin aja tapi gak usah dipaksa dan yang paling penting dikenalkan sejak dini. 

Pandangan Nina terhadap TPA Bantar Gebang di Jakarta

Ada peserta lain yang bertanya bagaimana pandangan Nina di Bantar Gebang sampahnya sudah menumpuk dan banyak, pekejanya pun sudah membaur dengan sampah dan tidak memakai alat yang memadai seperti masker, sarung tangan dan alat proper, makan siang dengan suasana sampah yang menumpuk. 

Menurut Nina kita nggak bisa bisa menyalahkan masyarakat juga. Karena kalo mereka nggak ada tempat sampahnya mau gimana? Seharunya pemerintah daerah itu sudah menyediakan tps 3R yang memadai dan menyeluruh sehingga semua desa punya tpsnya masing-masing. Saya juga setuju dengan pendapat Nina ini. 

Memang seharusnya semua petugas yang ada di Bantar Gebang menggunakan pengaman seperti masker, sarung tangan, sepatu yang proper dan lain-lain. Namun, masyarakat sendiri suka ngeyel dan dari pemerintah maupun pihak pengelola Bantar Gebangnya sendiri tidak menyediakan alat yang proper.

Sebagai masyarakat kita bisa menyuarakan misalnya dengan memfoto dan mengirimkan surat ke pemerintah daerah untuk bisa segera diprioritaskan. 

Mekanisme Menulis Surat ke Presiden atau ke Pemerintah Daerah 

Jika kita mau menulis surat ke pejabat negara lebih baik kirim ke kantornya saja, jangan lewat email karena biasanya tidak dibalas kalo lewat daring. Kalo mengirim surat bentuk fisik ada kemungkinan surat kita dibalas. 

Jadi kita perlu cari alamatnya di internet terus kirim suratnya ke sana. Sedangkan kalo isinya sendiri harus teliti ya, sampaikan berupa fakta yang di lapangan, data, pengalaman yang dirasakan, dampak yang membahayakan dan sebagai penutup adalah tuntutan seperti meminta untuk diadakan TPS 3R yang memadai dan baik, peraturan tentang pelarangan plastik sekali pakai. 

Apakah Ada Upaya yang Efektif Selain Membeli Sachet?

Pertanyaan ini menarik. Sekarang Industri seperti kosmetik, skincare menyediakan produk sachet, kemasan sachet itu kan menambah sampah tapi sayangnya kita belum bisa menghindari karena kita juga butuh kepraktisan dari sachet. 

Faktanya, sachet cuma dijual di negara berkembang dan miskin. Saat Nina berkunjung ke negara maju di sana dijual dalam bentuk besar seperti botol, kertas, yang bisa diolah lagi. Jadi kita harus mengenyampingkan kenyamanan kita demi kesehatan kita dan lingkungan. 

Dari sisi konsumen kita udah nggak bisa ngapa-ngapain, karena yang disediakan produsen adalah sachet dan memang harganya murah, tapi dampak negatif jangka panjangnya nggak dipikirin sama produsen. Padahal ada EPR. EPR itu Extended Producen Responsibility. Ini tuh produsen harus memikirikan sampah produknya dari awal dibuat sampai jadi sampah akhir. Itu tanggung jawab produsen sebenarnya. Jadi konsumen nggak usah mikirin sampahnya dibuang kemana. Seharusnya setiap brand mempunyai sistem pengumpulan sampahnya sendiri dan nggak hanya memikirkan profit aja, tapi harus people, planet, proft. 

Terus apa yang bisa kita lakukan? sebaiknya dari sisi konsumen menghindari membeli produk dari sachet, tapi yang ukurannya besar saja. 


Nah, itu beberapa insight yang saya dapat dari mengikuti webinar "Sustainable Futures : Young Woman Leading Climate Action" yang diadakan oleh komunitas Women's Empowerment Indonesia (WEI) ini. Semoga bisa menambah pemahaman bagi pembaca terkait bahaya plastik khususnya untuk perempuan dan anak ya. 

  • 2 Comments
A Guide to Green Traveling Journey Experience More with Less Waste Bersama Erha Perfect Shield

Akhir September lalu saya berkesempatan hadir di acara A Guide to Green Traveling Journey Experience More with Less Waste Bersama Erha Perfect Shield yang berlokasi di Jakarta. 

Dalam acara tersebut, Erha sekaligus melakukan launching product ERHA Perfect Shield Active Light Sunscreen dan memberi tahu ke peserta yang hadir jika mereka memiliki program daur ulang untuk setiap kemasannya. Jadi, konsumen bisa tinggal datang ke gerai Erha dan di setiap gerainya tersedia drop box untuk menaruh bekas packagingnya agar didaur ulang. 

Yang juga nggak kalah keren, ada talkshow yang membahas eco friendly travel dengan menghadiri dua narasumber yaitu Pembicara Benedict Wermter atau yang dikenal Bule Sampah content creator lingkungan dan director dari Yayasan Veritas Edukasi Lingkungan Foundation (@vel.earth) serta environmental educator dan Annisa Budiarti  founder sustainbabes.id. Acara ini di moderatori Umar Saputra dan Sarah Raisa. 


Apa saja Insight yang Gue Dapat?

Menurut Kak Bene, yang namanya ngomongin lingkungan bukan cuma plastik aja yang urgent tapi juga sampah organik. Karena sampah organik tuh juga menjadi salah satu yang menghabiskan banyak lahan ya. Bisa diatasi dengan mengompos maupun budi daya maggot ya. 

Di Singapura itu ada peraturan yang strong banget di mana mereka nggak boleh buang sampah sembarangan dan masyarakatnya mengikuti aturan. Menurut Kak Bene di Jerman budayanya udah pada milah sampah di rumah. Harusnya budaya seperti ini juga berlaku di Indonesia. 

Kak Bene bercerita kalo di Jerman juga sempat mengalami masalah sampah seperti di Indonesia 30-40 tahun lalu. Namun, pemerintah Jerman melakukan kampanye dan mengalokasikan dana untuk memberikan edukasi tentang sampah ke masyarakatnya. Kampanyenya sukses besar karena mereka memprioritaskan masalah sampah. 

Nah, Indonesia harusnya juga seperti itu. Kita harus membuat edukasi tentang sampah dan membuatnya menjadi prioritas.

A Guide to Green Traveling Journey Experience More with Less Waste Event


Sustainable Traveling itu Apakah Impactful dan Gimana Caranya Kita Mulai Melakukannya?

Kak Annisa memberikan pandangannya, menurutnya jangan pernah berpikir satu orang buang sampah dan itu cuma sampah kita aja. Coba bayangin kalo banyak orang yang juga melakukannya. Bakal ada berapa banyak sampah yang dihasilkan. 

Menurut Kak Annisa, sustainable traveling itu simple, semudah kita membawa tumbler dan shopping bag itu udah membantu banget.  

Dari pengalaman Kak Annisa yang sudah melakukan perjalanan ke beberapa negara di US, Asia, maupun Eropa, ia belum banyak menemukan turis orang Indonesia yang saat traveling menggunakan tumbler atau shopping bag. Malah yang sudah terbiasa adalah traveler dari negara lain. 

Kalo di Jerman cukup beruntung karena mereka bisa langsung minum dari keran yang sudah banyak tersedia di berbagai tempat umum. Kak Bene mengatakan sebenarnya di Indonesia bisa kita mengurangi sampah botol plastik, misalnya dengan mengadakan fasilitas isi ulang air minum. Sayangnya masyarakat Indonesia lebih nyaman menggunakan botol sekali pakai dan langsung membuangnya. 

Apa Kebiasaan di Indonesia yang Sebaiknya Dipertahankan?

Sebenarnya di Indonesia sendiri udah punya habit ekonomi sirkular, seperti refuse, reduce, reuse, refill, repair, repurpose. Misalnya seperti memperbaiki atau memperbaharui barang seperti baju, hp, menggunakan produk kembali dan lain-lain yang udah jadi lifestyle kita dari lama. Tapi banyak orang gak sadar. Dan harusnya kita juga mengurangi pemakaian sekali pakai sebagai budaya sehari-hari. 

Jerman jadi salah satu negara yang juara dalam pemilahan sampah, tapi sayangnya mereka juga lupa untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, bahkan bisa lebih parah daripada Indonesia. Jadi ingatlah kalo setiap negara tuh punya masalahnya sendiri yang perlu dipermasalahkan. 

Menurut Kak Bene, sebenarnya awarenessnya udah mulai kebangun, tapi yang kurang adalah memahami solusinya. 

Projek Sederhana yang Bisa Diterapkan untuk Anak-anak Gen Z agar Aware tentang Sampah

Selalu ingat hirarki sampah yaitu mencegah dengan menolak sampahnya dulu (prevent) mengurangi, menggunakan kembali, daur ulang. Yang sebenarnya basic yang harus diikuti. Dan masyarakat harus mengerti tentang perjalanan konsumsi dan gunung sampah. 

Misalnya aksi-aksi bersih-bersih pantai, sungai, plogging meski itu aksi yang baik tapi itu bukan solusi. Itu cuma solusi sesaat. Waste management itu start from consumption, bukan collecting waste. 

Kak Annisa menambahkan, prakteknya bisa dimulai dari yang paling gampang dilakukan dulu aja. Misalnya skincare kalo belum habis ya jangan beli dulu. 

Baca juga: LWL Talk; Sustainable Home, Sustainable Generation

Bagaimana Caranya Agar Masyarakat Tidak Bergantung pada Pihak Seperti Pandawara dan Menyadarkan Masyarakat untuk Tidak Buang Sampah Sembarangan?

Yang paling utama sebelum kita menyadarkan orang adalah fokus sama diri sendiri, apakah kita sendiri sudah bisa terbiasa tidak buang sampah sembarangan? Dicontohin aja. Kak Annisa tinggal diapartemen dan awalnya ia sudah memilah sampah, tapi sama pihak management sampah apartemennya justru dicampur lagi. 

Lalu Kak Annisa memutuskan untuk memakai jasa kurir pilah sampah untuk dibawa sampahnya. Dengan kebiasaan tersebut banyak tetangga dari Kak Annisa yang mulai penasaran dan bertanya. Nah, saat bertanya seperti itulah baru Kak Annisa menjelaskan. Jadi, tidak bisa kita langsung menyuruh saja orang lain untuk mengikuti cara kita. Lebih baik kasih contoh saja yang diperbanyak. 

Ada satu hal yang keren banget yang disampaikan Kak Beni, yaitu kalo acara-acara clean up seperti beach clean up, river clean up, dan sejenisnya pokoknya seperti yang dilakukan oleh Pandawara itu sebenarnya bukan bener-bener membersihkan, tapi cuma mengumpulkan sampah aja. 

Harusnya acara clean up juga dibarengi dengan edukasi ke masyarakatnya. Seperti masyarakat bisa diberikan edukasi sebenarnya sampah apa sih yang paling banyak dihasilkan? dianalisis bahan-bahan yang ada dalam sampah tersebut itu apa aja? kenapa gak boleh dibuang sembarangan, dampaknya apa buat masyarakat dan lingkungan, apa aja sih ekosistem di dalam sungai? Kalo sungai tercemar dampaknya apa? Apa hubungan sampah dengan konsumsi?

Baca juga: Peran Perempuan dan Anak Muda dalam Mengatasi Krisis Iklim

Kalo Lagi Berpergian ke Dalam Negeri dan Daerah Destinasi Tempatnya Tidak Ada Bank Sampah Apakah Kak Beni dan Kak Annisa Membawa Pulang Sampahnya ke Jakarta?

Dari pengalaman Kak Annisa, memang minim sampah saat traveling tuh lebih sulit. Kalo ia berlibur ke dalam negeri, pastinya kita sudah hapal dengan kebiasaan restoran atau tempat makan dan masyarakatnya yang tidak banyak menyediakan atau membawa alat makan sendiri, untuk itu Kak Annisa bakal membawa cutlery, tempat makan sendiri, dan saputangan. Tapi kalo sampahnya tidak bisa dihindari dan di lokasi wisata tidak ada tempat sampah terpilah, Kak Annisa bakal membawa pulang sampahnya untuk dipilah di rumah.  

Namun, yang perlu diingat, lakukan saja semaksimal yang kita bisa dan prevent dengan membawa berbagai perlengkapan minim sampah yang sekiranya diperlukan. 

Kak Beni menambahkan saat melakukan perjalanan ke Jepang, ternyata di sana nggak banyak bank sampah, tapi masyarakat Jepang melatih diri mereka untuk menyimpan sampah dan nanti dipilah di rumah. 

Saran dari Kak Beni, kalo lagi traveling jangan lupa bawa wadah sendiri buat jajan dan tumbler dan kalo terpaksa memproduksi sampah sementara di tempat tersebut nggak ada bank sampah atau tempat sampah terpilah better dibawa pulang aja. Terakhir, kita emang butuh infrustruktur yang memadai untuk mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah dan membuang di tempat sampah terpilah. Jadi, sebaiknya kita bisa minta pemerintah untuk improve. 

Pastikan juga saat memilih hotel, restoran, tempat wisata sebisa mungkin booked yang mendukung sustainability dan green traveling. Namun, yang diutamakan adalah tetap prevention. Take only memorise and leave only footprints. Jadi traveler tuh jangan egois, bukan cuma kita yang berhak menikmati keindahan alam, tapi banyak orang lain yang belum melihat baik orang yang sudah ada saat ini maupun generasi yang akan datang. Jadi, mari dijaga dan jangan buang sampah seenaknya. 





  • 0 Comments




Familiar dengan kasus di atas? Itu salah satu contoh dari pengalaman saya yang harus bolak balik isi data diri saat mau berobat di klinik terdekat dari rumah. 

Saya tahu, saya berobat ke klinik, tapi mau itu di klinik atau rumah sakit, kalo soal data pasien harusnya bisa disimpan dengan sistem yang baik. 

Saya pernah membantu seorang nenek yang menemani suaminya berobat untuk melakukan registrasi ulang di klinik. Wajah suaminya sudah pucat dan terlihat lemas, sedangkan istrinya mungkin karena panik dan terburu-buru jadinya tidak membawa kartu.

Petugas administrasi klinik juga tidak membantu nenek tersebut karena banyaknya jumlah orang yang ingin berobat. Tentulah hal-hal seperti itu kurang praktis karena selain membuat pasien  jadi makin lama menunggu antrean, mengganggu pasien lain dan menambah pekerjaan petugas. 

Belum lagi risiko data hilang, rusak, salah pencatatan atau ketidaktelitian dari para petugas yang bisa merugikan   fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) itu sendiri. Sehingga bisa memakan waktu dalam  mencari data rekam medis pasien dan harus mendaftar ulang berkali-kali meskipun pasien tersebut sering berobat ke klinik atau rumah sakit. 

Itulah salah satu kekurangan fasyankes di Indonesia yang masih banyak melakukan proses registrasi manual menulis dengan kertas dan pulpen.

Sebenarnya sekarang ada lho cara praktis dalam pengelolaan data pasien yaitu dengan memanfaatkan artificial intelligent (AI). Di negara maju seperti US dan Eropa juga sudah menggunakannya. 

Potensi AI yang saat ini sudah bisa dirasakan manfaatnya adalah  memudahkan proses administratif, proses diagnostik, rekam medis elektronik, pemberian rekomendasi obat, dan lainnya. 

Peran Artificial Intelligent di Dunia Kesehatan

Mengutip dari artikel di situs Kementerian Kesehatan, Menkes Ir. Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan, penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan bakal memberikan dukungan kesehatan yang lebih mumpuni. 

Di tubuh manusia saja ada lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron yang sebagian besar ada di bagian otak, 300 triliun sel, maupun 37 triliun microbiome yang semuanya saling terhubung dan sangat berpengaruh di tubuh manusia.

Kalau kita masih saja menggunakan metode analisa biasa untuk mempelajari ini semua, prosesnya makin lama dan Indonesia bisa tertinggal dari negara lain. 

Nah, dengan AI bisa mengubah cara kerja kedokteran dan membantu dokter mendeteksi berbagai penyakit seperti penyakit tidak menular, misalnya jantung dengan lebih mudah dan presisi.

AI juga bisa diandalkan untuk meningkatkan protocol patient safety. Jadi AI bisa dimanfaatkan untuk mengurangi risiko bahaya terhadap keselamatan pasien. Bahkan bisa lebih teliti dalam mendeteksi potensi terjadinya insiden  maupun potensi bahayanya sebelum terjadi sehingga bisa ada tindakan pencegahan yang akurat. 

Melihat masalah dan potensi teknologi yang sudah disampaikan di atas, hadirlah eHealth.co.id yang bisa membantu mengelola data-data pasien dan administrasi fasyankes dengan mengandalkan artificial intelligence (AI).


Mengenal EHealth.Co.Id

Ehealth.co.id dibuat sejak 2017 oleh  PT Aksara Digital Indonesia. Dibentuk oleh tiga mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB, yakni  Ibrohim Kholilul Islam, Satria Priambada, dan Feryandi Nurdiantoro. Mereka bertiga bertekad membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. 

Sebagai startup digital yang menyediakan layanan aplikasi informasi manajemen klinik yang terintegrasi, eHealth.co.id dilengkapi dengan fitur-fitur mumpuni untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan kesehatan di berbagai institusi medis. 

Tujuan dari eHealth.co.id dibuat agar fasyankes jadi lebih mudah terkoneksi dengan SatuSehat. Di aplikasi eHealth.co.id pengguna bisa mengolah data seperti rekam medis elektronik, hemodialisis, apotek, kasir, laboratorium,  keuangan dan logistik,  odontogram, reservasi online, rawat jalan, rawat inap, dan lainnya.


Adaptasi eHealth.co.id dalam Penggunaan Artificial Intelligence 

Dalam praktiknya eHealth.co.id terus mengikuti perkembangan yang ada guna memberikan layanan terbaik. Seperti yang dilakukan dalam penggunaan  AI ke Rekam Medis Elektronik (RME). 

RME adalah sistem komputerisasi untuk merekam, menyimpan, dan mengelola informasi medis pasien secara digital. Ini merupakan pembaharuan dari sistem tradisional pencatatan medis melalui kertas menjadi pencatatan di perangkat lunak, sehingga nantinya koordinasi perawatan jadi lebih baik, akurat, dan aman.

Informasi medis yang bisa disimpan AI pada RME eHealth.co.id seperti riwayat kesehatan,  hasil tes laboratorium, catatan imunisasi, informasi alergi, tindakan medis,  diagnosis, resep obat, dan informasi lainnya perawatan pasien lainnya. 

Dari sisi pasien sendiri juga bisa mengakses informasi medisnya dengan menggunakan RME lewat portal pasien online, membantu penyedia meresepkan obat-obatan, memesan jadwal tes laboratorium, sampai melihat tagihan medis. 

Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di Indonesia 42,55%

Dalam praktiknya penerapan AI pada rekam medis elektronik di Indonesia belum meluas. Data dari Kementerian Kesehatan baru ada 23.870 fasilitas kesehatan atau 42,55% yang sudah menerapkan sistem rekam medis elektronik (RME). Ketidakmerataan tersebut terjadi karena beberapa faktor sepert jaringan internet dan infrastruktur yang belum merata, hingga kesiapan manusianya. 

Nah, untuk membantu pemerintah dalam mengupayakan hal tersebut, hadirlah eHealth.co.id yang memberikan solusi. Namun, sebelum membahas lebih lanjut, setidaknya kita perlu tahu manfaat RME bagi penggunanya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mudahnya Mengakses Informasi Kesehatan Pasien 

RME jadi membuat tenaga medis lebih mudah mengakses catatan medis pasien asalkan terhubung ke sistem. Data-data tersebut bisa diakses kapan dan di mana saja. Selain itu, membuat kolaborasi  antara staf medis yang berbeda lokasi menjadi lebih baik.  Pasien pun juga bisa memantau update rekam medis secara online, sehingga mereka  bisa terlibat dalam perawatan mereka.

Jadinya fasyankes tak perlu menggunakan banyak tools untuk menggabungkan data dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan klinik sehingga mudah untuk digunakan.

2. Kualitas Perawatan

Salah satu kualitas perawatan yang bisa dirasakan pasien adalah tenaga medis jadi lebih cepat mempelajari dan membuat keputusan perawatan yang lebih tepat untuk pasien. Dengan demikian, secara keseluruhan bisa meningkatkan kualitas perawatan serta mengurangi risiko kesalahan medis.

3. Biaya yang Hemat

RME mampu mengurangi biaya operasional pada praktik kesehatan. Contohnya,  mengurangi penggunaan kertas, efisiensi input data, dan mengurangi risiko komplikasi medis yang tidak perlu.

4. Lebih Ramah Lingkungan

Semua file tersimpan dalam perangkat digital sehingga tidak memerlukan kertas lagi. Langkah ini sangat bagus untuk mengurangi pemakaian kertas dan menghemat tempat penyimpanan. RME membuat jadi lebih ramah lingkungan. 

5. Keamanan Data

Tak perlu khawatir dengan fitur keamanan, karena RME mampu memproteksi informasi medis pasien dari potensi pencurian data. Beberapa keamanan yang dimiliki yaitu kontrol akses yang ketat, sistem keamanan lainnya untuk melindungi privasi pasien, dan enkripsi data. 

Inilah salah satu keunggulan dari RME dibanding manual. Semua data yang diinput akan tersimpan otomatis dengan rapi dan terorganisir dalam sistem. Jadi tidak perlu khawatir akan tercecer, terkena jamur, atau hilang. 

Nah, tips yang bisa dilakukan agar data tidak hilang atau rusak yaitu lakukan backup secara berkala. Sistem manajemen klinik berbasis Cloud yang sudah dilakukan oleh ehealth.co.id sangat memudahkan proses ini. Dengan begini tidak perlu khawatir akan terjadi data hilang atau rusak yang disebabkan oleh berbagai hal seperti bencana alam yang tidak bisa dihindari.


6. Efisiensi
RME bisa meningkatkan efisiensi dari sisi waktu untuk mencari dan mengelola catatan medis. Tidak akan ada lagi proses administrasi yang lama dalam pengisian resep, penjadwalan janji, dan pengelolaan faktur. 

Ada pun dengan RME, semua informasi medis pasien tersedia dalam satu tempat. Tenaga medis jadi tidak perlu repot mencari informasi yang diperlukan. Kelebihan ini sangat berguna dalam perawatan pasien jangka panjang.

7. Terus Berkembang

Melihat potensi tersebut eHealth.co.id berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi inovatif agar semakin efektif dan efisiensi lagi dunia medis Indonesia. Kedepannya nanti pemanfaatan AI pada RME eHealth.co.id pasti akan terus berkembang dan dapat diintegrasikan dengan berbagai fungsi lainnya. 


AI pada RME eHealth.Co.Id

ai-pada-rme-ehealth-co-id


Ada beberapa alasan mengapa eHealth.co.id menggunakan AI untuk mendukung keefektifan RME sebagai berikut: 

1. Diagnosis Lebih Akurat & Cepat

AI  pada RME eHealth.co.id menganalisis data dari hasil pemeriksaan, gejala dan keluhan pasien dengan cepat sesuai dengan kode ICD – 10 sehingga, memudahkan tenaga medis dalam menentukan diagnosis.

Ini bukan alasan, eHealth.co.id memahami masalah yang sering dialami oleh tenaga medis seperti sering kesulitan menentukan kode diagnosis yang tepat. Hal tersebut disebabkan karena dokter tidak hafal seluruh kode ICD-10 diluar kepala saat mendiagnosa pasien.

Padahal mengisi kode diagnosis yang tepat sangat penting untuk perawatan pasien. Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, maka eHealth.co.id memanfaatkan RME untuk mempercepat dan  mencegah  kesalahan diagnosa. 

Sekadar informasi, ICD-10 merupakan klasifikasi statistik internasional tentang penyakit dan masalah kesehatan revisi ke 10 atau  yang juga dikenal dengan the 10th revision of the International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD) yang bersumber dari ketentuan WHO.

Bagaimana caranya AI menganalisis data medis yang kompleks? Penerapannya menggunakan teknik machine learning dan deep learning. Ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti  gejala yang disampaikan langsung oleh pasien, catatan medis elektronik pasien hasil tes urin, darah, dan pencitraan medis seperti X-Ray,  MRI, dan CT scan.

Semua sumber data tersebut dianalisis secara mendalam dan komprehensif untuk mengidentifikasi pola-pola yang sulit diartikan oleh manusia dalam waktu singkat. 

2. Informasi dan Inovasi yang Dihadirkan Cukup Up to Date 

Inovasi AI dalam sistem RME eHealth.co.id membuat sistem data dan pengetahuan medis selalu di-update termasuk klasifikasi ICD-10 dan kode KFA yang disesuaikan dengan standar dan praktik medis terkini, sehingga membuat dokter selalu bisa mengakses  informasi yang paling relevan dan akurat.

3. Efisiensi Kerja & Kualitas Pelayanan Meningkat

Kehadiran RME membuat urusan administratif bisa diselesaikan dengan cepat dan lebih akurat. Hal ini membuat tenaga medis lebih fokus dalam menangani pasien, mengelola rekam medis, dan melakukan inovasi lainnya. Data yang akurat membantu tenaga medis jadi lebih cepat dan tepat membuat keputusan klinis untuk pasien.  Jadinya risiko kesalahan manusia bisa dikurangi. 

4. Integrasi AI pada RME eHealth.co.id
Mengkoneksikan AI dengan RME eHealth.co.id juga mudah mengikuti perkembangan dan bisa dihubungkan dengan berbagai fungsi maupun kebutuhan praktik medis yang terus berubah. Fleksibilitas RME juga bisa disesuaikan sesuai ukuran dan jenis fasyankes, baik untuk klinik kecil hingga rumah sakit besar.

5. Sangat User Friendly 

Tak perlu takut dengan penggunaan RME eHealth.co.id karena pengoperasiannya sangat mudah dimengerti dan dipraktekkan. Jadi, setiap anggota tim medis baik yang terbiasa dengan teknologi maupun yang belum dapat memanfaatkan teknologi AI tanpa hambatan.


Fitur eHealth.co.id

Untuk memudahkan pengguna, eHealth.co.id dilengkapi dengan berbagai fitur yang dibagi dalam beberapa bagian. 

Fitur untuk pasien 

Fitur ini terdiri dari Reservasi dan Kuesioner.

Reservasi: 

Fitur Reservasi yang dimiliki eHealth.co.id ditentukan dari sistem kuota berdasarkan waktu dan dokter. Sistem ini adil agar mencegah penumpukan antrean pasien. Jadi, nantinya pasien datang sesuai jadwal tanpa harus menunggu lama. Antrian pasien yang teratur bisa lho menambah kepuasan pasien terhadap pelayanan klinik. 

Kelebihan fitur eHealth.co.id ini tidak perlu mengunduh aplikasi, jadi bisa dilakukan melalui website. Lalu bukti reservasi berupa QR code atau kode booking.

Kuesioner:

Untuk mempercepat penanganan eHealth.co.id menyediakan fitur kuesioner. Gunanya untuk mengenali kondisi pasien sebelum jadwal konsultasi. Data akan langsung terinput ke dalam rekam medis pasien.

Kelebihannya daftar pertanyaan yang disusun bisa disesuaikan dengan kebutuhan klinik dan muncul dalam bentuk chatbot.

Fitur Harian 

Fitur Harian terdiri dari beberapa menu yaitu:
  • Pendaftaran Pasien. Tersambung dengan sistem reservasi, data pasien bisa dicari dan diakses kapan saja, di mana saja dengan mudah dan cepat.
  • Rekam Medis. Tersedia untuk berbagai spesialisasi, bentuk data bisa disesuaikan dengan kebutuhan klinik, bisa menerapkan sistem klasifikasi internasional seperti ICPC dan ICD.  Bisa juga menerapkan sistem klasifikasi khusus yang sudah digunakan oleh klinik.
  • Apotek. Terdapat fitur print label obat, bisa mencatat obat apa saja yang diberikan kepada pasien, menerima resep obat yang diberikan dokter, dan terhubung dengan sistem inventaris.
  • Kasir. Mendata pembayaran secara akurat, menulis invoice dengan lebih praktis, bisa dibayar dengan jenis pembayaran, transfer bank, cash, dan asuransi, terkoneksi laporan keuangan.

Fitur Bulanan 

Sedangkan fitur bulanan yang tersedia yakni:

1. Analisis Bisnis

Membantu mengnalisis data klinis pasien secara keseluruhan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

2. Akuntansi

Menu ini berguna untuk

  •  Memudahkan Anda mengelola keuangan klinik.
  •  Memudahkan melihat seluruh kepemilikan aset klinik.
  •  Pengeluaran operasional klinik bisa dicatat dengan mudah.
  •  Memudahkan pencatat transaksi kasir secara otomatis.
  • Membantu membuat laporan keuangan yang menyeluruh dan dilengkapi dengan keterangan arus kas, neraca, laba, dan rugi.

3. Inventaris

Menu ini berguna untuk

  •     Mengupdate persediaan stok obat dan alat kesehatan yang bisa diakses real-time.
  •     Dapat dikelola berdasarkan cabang klinik.
  •     Manfaatkan menu Replenishment untuk mengetahui persediaan stok.
  •     Mengetahui keluar-masuknya obat dan alat kesehatan.
  •     Membantu pengelolaan stok di apotek.
  •     Membantu proses stok opname.


Keuntungan Menggunakan Sistem Rekam Medis Elektonik eHealth.co.id 

Sebagai solusi untuk membantu pelayanan kesehatan, rekam medis elektronik dengan teknologi AI eHealth.co.id memiliki keuntungan di antaranya:

keuntungan-menggunakan-sistem-rme-ehealthcoid



Kelebihan eHealth.Co.Id Secara Keseluruhan

Menurut saya, ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh eHealth.co.id. 

kelebihan-ehealth-co-id




Persebaran eHealth.co.id

Saat ini, eHealth.co.id telah digunakan oleh lebih dari 300+ fasyankes, 1.000+ dokter, 3.000.000+ Rekam Medis Pasien, 1.700+ Pengguna yang ada di berbagai wilayah indonesia. Pengguna terdiri dari  klinik multicabang, klinik kecantikan, klinik pribadi,  puskesmas, apotek, dokter gigi,  dan  laboratorium.

Beberapa contoh rumah sakit dan klinik yang sudah menggunakan Aplikasi eHealth.co.id:

  • Klinik Satelit UI Makara
  • Klinik H&H 
  • Klinik Agatha
  • Klinik Apotik Utama Tarakan 
  • Klinik Namsan 
  • Klinik Gerai Sehat Jogja 
  • Klinik Dewita
  • Swifttest.id
  • Jakarta Swab Centre
  • Praktik dr. Algi
  • Klinik Berkat Insani 
  • Praktik Bidan Dwi 
  • Klinik Praktik Dwi
  • V-Care, dll


Terkoneksi dengan SatuSehat Platform

eHealth.co.id akan selalu mematuhi apa yang sudah ditetapkan pemerintah, salah satunya yaitu mengikuti peraturan permenkes No. 24 Tahun 2022, yang menghimbau rekam medis pasien harus terhubung dengan sistem pemerintah. 

Didukung juga dengan Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/1423/2022 yang mengatur Pedoman Variabel dan Meta Data pada Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik, sebagai langkah  standarisasi data kesehatan di Indonesia.

Secara spesifik keputusan ini mengharuskan setiap  fasyankes menggunakan variabel data yang sama pada rekam medis elektroniknya.

Tentu ini akan lebih praktis karena bisa mengurangi potensi kesalahan dan data rekam medis pasien tidak perlu dimasukkan dua kali. Sistem eHealth.co.id juga sudah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, salah satunya untuk menentukan diagnosis eHealth menggunakan kode ICD-10  standar yang digunakan oleh HIS (Indonesia Health Service).

eHealth.co.id juga terdaftar di Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) sebagai Start up Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Aplikasi ini menerapkan sistem HL7 FHIR yang merupakan standar dalam pertukaran data dan informasi kesehatan  terkini yang telah digunakan oleh WHO maupun berbagai negara. 

Tujuan lainnya agar memastikan setiap  fasyankes menerapkan standar sistem rekam medis elektronik yang sama. Dengan demikian, bisa tercipta pengelolaan data kesehatan yang berkualitas dan efisien bagi seluruh masyarakat.

Adapun data set yang wajb disinkronisasi yaitu  Nama, NIK, rekam medis, rekam medis spesialistik, general consent, dan pembayaran. 

Harga Sistem eHealth.Co.Id

eHealth.co.id menyediakan 2 jenis harga yang bisa dipilih yaitu bulanan dan tahunan. Anda bisa pilih sesuai kebutuhan untuk klinik. Tak perlu khawatir, eHealth.co.id selalu memberikan layanan demi kemudahan mengatur data rekam medis, apotek, dan rumah sakit dengan harga yang terjangkau.

Berikut daftar lengkap harga dan apa saja yang akan Anda peroleh jika menggunakan eHealth.co.id.

TEAM PLAN

INDIVIDUAL PLAN

LIFETIME PLAN

Biaya langganan berubah sesuai banyaknya transaksi di klinik. Direkomendasikan untuk klinik dengan Dokter pengganti.

Biaya langganan ditentukan oleh banyaknya dokter di klinik tanpa batasan jumlah transaksi.

Beli-putus. Sekali bayar untuk selamanya.

Rp1.000.000/Bulan,

Rp250.000/Dokter/Bulan,

Rp400.000.000/Sistem

  • Bisa dilakukan kustomisasi
  • Domain klinik
  • 3x pelatihan online secara gratis
  • Biaya pemasangan gratis
  • Biaya pemeliharaan yang gratis
  • Akun tenaga kesehatan selain dokter sudah termasuk
  • Sudah termasuk 1.000 transaksi
  • Dikenakan biaya Rp2.000 untuk setiap tambahan transaksi

 

  • Bisa dilakukan kustomisasi
  • Mendapat domain klinik
  • 3x pelatihan online gratis
  • Biaya pemasangan gratis
  • Biaya pemeliharaan gratis
  • Jumlah transaksi tidak ada batasan
  • Akun tenaga kesehatan selain dokter sudah termasuk

 

  • 3x pelatihan online gratis
  • Tidak ada batasan jumlah transaksi
  • Akun tenaga kesehatan selain dokter sudah termasuk

 

Fitur yang didapat:

•  Akuntansi

•  Analisis Bisnis

•  Apotek

•  Bridging BPJS

•  Integrasi SATUSEHAT

•  Inventaris

•   Kasir

•   Kuesioner

•   Pendaftaran Pasien

•   Rekam Medis Elektronik

•   Reservasi Online

  

Fitur yang didapat:

•  Akuntansi

•  Analisis Bisnis

•  Apotek

•  Bridging BPJS

•  Integrasi SATUSEHAT

•  Inventaris

•   Kasir

•   Kuesioner

•   Pendaftaran Pasien

•   Rekam Medis Elektronik

•   Reservasi Online

Fitur yang didapat:

•  Akuntansi

•  Analisis Bisnis

•  Apotek

•  Bridging BPJS

•  Integrasi SATUSEHAT

•  Inventaris

•   Kasir

•   Kuesioner

•   Pendaftaran Pasien

•   Rekam Medis Elektronik

•   Reservasi Online


Cara Menggunakan eHealth.co.id 

Pertama-tama, Anda perlu menyiapkan beberapa hal yaitu Wi-Fi, PC, Tablet, Laptop, atau Telepon Seluler, Cadangan Internet 3G/4G. Jika sudah siap semua, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan eHealth.co.id. 


cara-menggunakan-ehealth-co-id



Prestasi eHealth.co.id

eHealthcoid-meraih-top-3-sebagai-wirausaha-sosial terbaik
Sumber foto:eHealth.co.id


Kehadiran eHealth.co.id sejak 7 tahun lalu dengan terus berinovasi akhirnya berhasil mengantarkannya  meraih penghargaan sebagai salah satu dari Top 3 Wirausaha Sosial Terbaik dari program "Pikiran Terbaik Negeri" Minggu 25 Agustus 2024  yang bertempat di Ciputra Artpreneur Jakarta, dan dihadiri langsung oleh menteri BUMN Erick Thohir. Program ini diikuti oleh 1000+ wirausahawan Indonesia.

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen dan penambah semangat eHealth.co.id dalam memberikan dampak sosial yang lebih luas lagi, khususnya dalam hal kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak. 

Testimoni dan Harapan Pengguna eHealth.co.id 

Banyak dokter maupun tenaga medis lainnya yang merasa terbantu dengan adanya RME dalam hal   meningkatkan akurasi diagnosis dan mengurangi beban kerja. 




dr. Sri Budi Handayani, MARS. Manager Klinik Westerindo yang sudah menggunakan eHealth sejak April 2023, mengatakan "Saat ini kami menghadapi tantangan dalam mengelola dan menganalisis klinik yang tersebar di cabang dan perusahaan mitra kami".

"Berkat eHealth kami menemukan solusi yang selama ini kami cari. Fitur-fitur yang disediakan eHealth memungkinkan kami untuk secara efektif menganalisis berbagai aspek klinik bisnis kami. Yang lebih istimewa eHealth unggul dalam kemampuannya untuk mengintegrasikan pengelolaan logistik di seluruh cabang klinik yang tersentralisasi di pusat". 

"Harapannya eHealth terus berkembang, berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna. Kami yakin bahwa eHealth adalah sistem informasi manajemen klinik yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi klinik-klinik saat ini".


Ada pula Neneng Nurajizah, A.mD, Keb. Bidan Healthway Indonesia, sudah menggunakan sistem eHealth.co.id sejak Januari 2023.  "Sebelum menggunakan eHealth.co.id seringkali saya kesulitan mencari data rekam medis pasien dan harus mendaftar ulang meskipun pasien tersebut sering berobat ke klinik kami". 

"eHealth datang menjadi solusi dari permasalahan sistem sebelumnya yang tidak bisa menyimpan data rekam medis pasien. eHealth sangat membantu kami karena sistem digital eHealth bisa dicustom sesuai kebutuhan klinik. Selain itu tim teknis stand by membantu jika terdapat masalah dan biaya langganannya terjangkau."

"Harapan untuk eHealth semoga kedepannya eHealth tetap konsisten dengan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi klinik". 

Penutup 

eHealth.co.id berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia lewat pemanfaatan AI pada RME eHealth.co.id dan terus berinovasi demi menghadirkan solusi untuk mendukung efektifitas dan efisiensi dunia medis di Indonesia.

Yuk gunakan eHealth sekarang juga dengan menghubungi:

Website: https://ehealth.co.id/
WhatsApp: +6285777779926
Email: info@ehealth.co.id

Anda juga bisa update informasi tentang penggunaan aplikasi eHealth.co.id dengan mengakses YouTubenya di eHealth Indonesia, Instagram ehealth_Indonesia atau Facebook ehealth.co.id 


Sumber: 

https://ehealth.co.id/

https://kilasumkm.kompas.com/produk-umkm/read/23I13173700768/memanfaatkan-ehealthcoid-fasyankes-dapat-terintegrasi-dengan-satusehat

https://www.youtube.com/watch?v=f-likb_tE04&t=49s

https://www.antaranews.com/berita/3968868/8362-faskes-di-indonesia-terkoneksi-ke-satusehat

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240603/0945640/teknologi-ai-peluang-besar-tingkatkan-layanan-kesehatan/


  • 34 Comments
Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top